Sabtu, 24 Februari 2018

APLIKASI KESEHATAN ANTI MITOS DAN BEBAS PANIK ALA IBU ZAMAN NOW


Kebahagiaan sebuah keluarga terasa lengkap dengan kehadiran buah hati yang tumbuh dengan sehat dan ceria. Begitupun keluarga kecil kami yang telah dianugerahi seorang anak laki-laki yang insyaAllah sehat dan memiliki tumbuh kembang yang baik. Berbicara soal kesehatan anak, kami memiliki pengalaman buruk saat pertama kali Rumi, anak kami, lahir ke dunia. Saat itu usianya belum genap 24 jam, dokter memvonis Rumi sebagai “Bayi Sakit”. 

Rumi bersama ayah di ruang Perinatri

Belum hilang nyeri paska operasi, dada saya pun merasa sesak mendengar pernyataan dokter yang menyatakan bahwa Rumi harus sesegera mungkin dirawat di ruang khusus untuk menjalani cek darah. Saya berusaha menerima kenyataan bahwa ternyata Rumi mengalami hypoglikemi atau kadar gula dalam rendah. Selama 10 hari, kami berjuang bersama-sama. Rumi berjuang melawan penyakitnya, saya pun berjuang memompa ASI supaya mencukupi kebutuhan colostrum untuk Rumi. Saya berusaha menguatkan diri untuk selalu mendampingi Rumi melewati berbagai macam cek darah dan lepas pasang jarum infus hingga sembuh dan bisa berkumpul lagi di rumah.
Alergi Pertama Rumi
Pengalaman di awal kelahiran Rumi menjadi pelajaran berharga bagi kami. Sejak saat itu, kami sangat berhati-hati dan selalu memperhatikan setiap gejala yang muncul pada tubuh Rumi. Saat minggu ke dua usia kelahirannya, pada wajah dan sebagian tubuh Rumi muncul bintik-bintik merah seperti jerawat. Tidak hanya itu di bagian dekat anus muncul semacam bentol berisi air. Saya dan suami menjadi super panik, Rumi juga terlihat kurang nyaman dan menjadi lebih rewel dari biasanya. Waktu itu, saya masih tinggal bersama orangtua dan dikelilingi keluarga besar yang sangat sangat sayang dan perhatian kepada Rumi. Kemudian Kerabat saya menyarankan untuk mengolesi tubuh Rumi dengan minyak kelapa, beliau bilang minyak kelapa merupakan obat turun temurun yang juga berfungsi untuk menghaluskan kulit bayi. Sebetulnya saya masih belum yakin namun karena panik dan ingin Rumi segera sembuh saya pun mengikuti saran tersebut. Selang sehari saya mengolesi tubuh Rumi dengan minyak kelapa keadaan tidak lebih baik, bentol-bentol di kulit Rumi semakin banyak dan terlihat seperti iritasi. Tidak menunda lagi, saya dan suami membawa Rumi ke dokter untuk berkonsultasi.

Lebih bijak menyikapi Mitos dan Fakta
Setelah berkonsultasi dan memeriksakan kondisi Rumi, dokter memaparkan yang terjadi pada Rumi saat itu merupakan hal wajar terjadi pada bayi baru lahir dan ternyata akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu di olesi apapun. Dari dokter pun saya mendapatkan fakta bahwa tidak semua bayi bisa menerima minyak kelapa, kulit Rumi termasuk yang sensitif. Jadi saya diminta untuk tidak langsung menerima saran yang diberikan apalagi itu hanya mitos dan belum bisa dibuktikan kebenarannya. Dokter juga berpesan untuk segera menghubungi tim medis jika ada sesuatu yang terjadi pada Rumi agar mendapatkan penanganan yang tepat. Lagi-lagi saya mendapat pelajaran berharga tentang mitos dan fakta seputar kesehatan anak.

Aplikasi Kesehatan Anti Mitos dan bebas Panik

Tanggal 11 Februari yang lalu, Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk hadir di event The Urban Mama danHalodoc yang juga mengadakan talkshowdengan tajuk “Mitos dan Fakta Seputar Penyakit pada Anak”. Dalam acara#TUMBloggersMeetup tersebut juga menghadirkan dr. Herlina, Sp.A, Mama Chacha Thaib, dan Mbak Felicia Kawilarang yang berbagi cerita dan pengalaman juga edukasi tentang mitos dan fakta seputar penyakit pada anak.
Dr. Herlina, Sp. A menjelaskan tentang beberapa gejala penyakit yang sering terjadi pada anak berikut mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat. Antara lain Kejang demam, panas tinggi, dan mimisan. Tidak dipungkiri tiga gejala penyakit ini cukup membuat ibu khawatir apalagi jika kita tidak membekali diri dengan ilmu yang tepat. Di keluarga saya apabila terjadi kejang pada anak langsung diberi kopi, padahal itu adalah mitos yang tidak tepat. Metabolisme bayi yang belum sempurna membuat ekskresi kafein lebih lambat sehingga efeknya juga lebih lama di tubuh anak. Kemudian mitos lain yang tidak kalah populer di kalangan kita adalah mengompres anak dengan air dingin ketika demam. Lagi-lagi ini mitos yang salah dan malah memperburuk kondisi anak, suhu dingin dapat menutup pori-pori sehingga menghambat berpindahnya suhu tubuh, cukup kompres dengan air hangat di area lipatan tubuh. Mimisan sering terjadi pada usia 3-10 tahun, penyebabnya karena lapisan pembuluh darah anak lebih rapuh dan mudah pecah. Saya pernah mendengar dari sesepuh saya dulu bahwa bila anak mimisan segera tengadahkan kepala keatas supaya darah tidak keluar, lagi-lagi ini mitos yang salah karena hal tersebut dapat membuat darah masuk ke saluran pencernaan maupun pernapasan.


Mama Chacha Thaib, seorang penulis, juga menceritakan tentang pengalamannya menghadapi anak yang sedang sakit. Sebagai Ibu baru, tidak dipungkiri bahwa Mama Chaca sering panik ketika menghadapi anak yang sedang sakit. Namun, ia memiliki kiat khusus antara lain, observasi gejala yang terjadi, gali ilmu melalui sumber yang terpercaya, segera hubungi dokter jika gejala tidak kunjung membaik.

Halodoc adalah start-up Indonesia berupa aplikasi kesehatan layaknya kotak P3K berjalan yang selalu ada di genggaman dengan memberikan kemudahan dalam menjaga dan memeriksa kesehatan seluruh anggota keluarga. Halodoc dapat digunakan untuk mengkomunikasikan berbagai macam masalah kesehatan pada ribuan dokter spesialis di seluruh Indonesia melalui chat dan video call”.Papar Felicia kawilarang selaku Vice President Marketing Comunication Halodoc.

Mbak Felicia juga memaparkan ada tiga fitur unggulan yang dimiliki Halodoc yakni:
  1. Apotik Antar (Pharmacy Delivery). Ini merupakan layanan apotik antar 24 jam yang bebas biaya pengantaran. Bagi saya fitur ini sangat bermanfaat apalagi bagi saya yang sering ditinggal suami dinas keluar kota. Jangankan membeli obat ke apotek, kadang untuk ke minimarket membeli keperluan rumah tangga saja sulit  ditambah lagi kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Dengan adanya layanan ini, saya tidak perlu repot lagi keluar rumah jika ingin membeli obat. Cara pesannya simpel, tunggu beberapa saat pesanan kita akan tiba dirumah. Yang paling membahagiakan bagi kami para ibu adalah gratis ongkos kirim, He He He.. 

  2. Hubungi dokterFitur menarik dan tidak kalah bermanfaat adalah kita bisa berkomunikasi langsung dengan tenaga medis mulai dari dokter umum, dokter spesialis anak, internis, hingga dokter spesialis mata yang onlineselama 24 jam. Jadi apabila tengah malam kita butuh bantuan, tinggal buka Aplikasi Halodoc kemudian pilih dokter yang sedang online pada saat itu. Kita bisa berkonsultasi pertolongan pertama yang harus diberikan kepada secara tepat. 


  3. Lab ServiceFitur lain yang terdapat di aplikasi Halodoc adalah Lab Service. Layanan ini sudah bekerjasama dengan Prodia yang memungkinkan Phlebotomist (petugas lab) untuk datang kerumah atau kantor dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah maupun urine. Untuk saat ini layanan Lab Service dapat digunakan oleh pengguna yang berdomisili di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. 

Halodoc melalui tema #katadokterHalodoc ikut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami mitos dan fakta soal penyakit pada seluruh anggota keluarga. Halodoc berharap dapat memudahkan masyarakat dalam berkonsultasi langsung dengan dokter terlebih dahulu, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.” Tutup Felicia.



Nah, bagi saya Halodoc merupakan aplikasi yang harus ada di Ponsel Ibu-Ibu zaman now supaya bebas panik dan terhindar dari mitos. Kemajuan teknologi yang sangat luar biasa memudahkan kita untuk membekali diri untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar