Kamis, 25 Oktober 2018

LAKUKAN HAL INI KETIKA MARAH, AKAN BERDAMPAK BAIK BAGI KESEHATAN JIWA DAN RAGA

Pernah gak sih kita merasa kesel, sekesel keselnya sama sesuatu tapi cuma bisa diam?
Diam disini bukan berarti mau memendam amarah ya, tapi lebih memilih untuk menghindari konflik dan menjaga ukhuwah. Ternyata perilaku yg seperti ini yg malah membuat hati kita tenang. 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].
https://almanhaj.or.id/3518-jangan-marah-kamu-akan-masuk-surga.html

Saya sendiri pernah kok emosi sampe meledak-ledak. Entah waktu itu masih kurang ilmu atau memang lingkungan yang gak mendukung saya untuk menahan amarah, yang pasti setelah berhasil marah-marah jiwa saya seperti kosong. Ada sesal yang saya rasakan tapi amarah pun tak kunjung hilang.


Sebetulnya saya tipe orang yang sangat hati-hati dalam berteman, maka dari itu sebisa mungkin saya mencoba menghindari konflik. Tapi namanya kehidupan pasti ada rentetan kerikil yang terjadi, ya kan?
Lalu kalau sudah terjadi konflik, apa yang seharusnya di lakukan? 

1. Back off
Memilih mundur dari arena bukan berarti kita kalah. Bukan juga untuk mengatur serangan balik. Saya tidak berfikir berkonflik sebagai pertandingan, justru yang harus dilawan adalah emosi negatif yang ada di diri kita. Mundur sejenak, take a deep breath, dan mulai berfikir jernih untuk menemukan solusi.

2. Selalu berkata baik.
Tidak dipungkiri ketika marah, mulut akan terasa sangat sulit dikendalikan. Maunya nyerocos panjang lebar, mencaci, mengumpat, dan ujaran buruk lainnya. Tapi justru disitulah sumber kekacauan nya. Se marah apapun, usahakan untuk berkata baik dan santun. Jangan biarkan setan berkuasa atas mulut dan hati kita.

3. Mengakui kesalahan.
Kita bisa lho bersikap heroik dengan mengakui kesalahan. Ada satu lirik dari lagunya Sherina yang selalu saya ingat
 "setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan, tapi hanya yang pemberani yang mau mengakui"
Walaupun bukan sepenuhnya bukan salah kita, mengakui kesalahan akan memutus mata rantai konflik, InsyaaAllah.

4. Buat dirimu nyaman.
Ketika emosi negatif, tubuh kita kadang memberi sinyal ketidaknyamanan. Mandi, berwudhu, makan atau minum manis akan sedikit membantu melepaskan hormon bahagia. 

Satu hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah libatkan Tuhan dalam setiap kegundahan hati kita. Karena sumber kekuatan di dunia ini adalah dariNya. Oh iya, sebagai pedoman seorang muslim ada hadist yang selalu saya ingat.

Jangan marah, bagimu surga.
(HR. Thabrani)

Waah.. dengan menahan amarah, Allah telah janjikan surga. Semoga ini menjadi motivasi kita agar tidak mudah terpancing amarah. Aamiin..