Jumat, 24 November 2017

Menciptakan Pengalaman Indah Menggendong dengan We Made Me

Pernahkah mendengar mitos bau tangan pada bayi yang sering di gendong? Benarkah bayi yang terlalu sering digendong akan menjadi manja dan merepotkan? Jika pernah, maka kita memiliki pengalaman yang sama. Sering kali kita menemui bayi yang menangis dan seketika tenang ketika sudah digendong. Beberapa orang beranggapan bahwa bayi tersebut sudah bau tangan karena terlalu sering digendong.
  
Bagi Saya, menggendong bukan hanya aktivitas memindahkan bayi dari tempat tidur ke pelukan kita. Menggendong merupakan upaya untuk membantu bayi beradaptasi dengan dunia yang baru ia rasakan. Menurut penelitian, bayi yang digendong selama 3 jam sehari memiliki intensitas menangis 43% lebih rendah dibanding bayi yang jarang digendong. Jadi semua mitos negatif tentang menggendong terpatahkan sudah ya, Bunda.
Tidak bisa dipungkiri, aktivitas menggendong kadang membuat kita lelah. Apalagi jika tidak di dukung gendongan yang ergonomis. Karena keterbatasan informasi, saya pun hanya menggunakan jarik hadiah dari nenek. Jika terlalu lama menggendong pundak terasa pegal.


Sabtu, 18 November 2017 kemarin, Saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara talk show "Cara menggendong bayi yang benar" serta peluncuran produk terbaru dari brand gendongan, We Made Me (WMM).

Ibu Cindy Selaku CEO WMM Indonesisa sedang menjelaskan tentang produk WMM 

Acara tersebut turut dihadiri oleh mbak Nindy dari Indonesia Babywearing Club yang menjelaskan banyak hal tentang menggendong yang belum banyak kita ketahui, antara lain tips memilih gendongan.


Dalam acara tersebut juga diadakan peragaan busana beberapa babywearing mama serta babywearing papa menggunakan beberapa produk WMM. Ada juga mbak Ayu Hastari yang memperagakan cara pakai gendongan terbaru dari WMM.




Kita tahu bahwa WMM merupakan pelopor gendongan ergonomis yang sangat nyaman bagi penggendong dan bayi. Nah yang terbaru dan wajib dimiliki para penggendong sejati antara lain

Soohu Sling

Tipe gendongan ini bisa digunakan untuk usia 0-24 bulan dengan berat 3,6 -15,9 Kg. Soohu sling dapat digunakan menggendong dalam 5 posisi; posisi menghadap orangtua, posisi menyusui, posisi menimang, menghadap depan, dan gendong samping. Terbuat dari 100% handmade cotton, menjadikannya sangat lembut, tidak panas, juga cocok untuk kulit bayi yang masih sensitif. Split-padded shouldernya berguna untuk mengurangi rasa pegal. Oh ya, Soohu sling merupakan gendongan pertama yang memiliki safety buckle sebagai pengaman ganda.




Pao Papoose

Pao papoose merupakan salah satu jenis soft structure carrier. Banyak orang tua yang mengidolakan gendongan ini karena praktis dan multifungsi. Parents bisa melakukan 3 posisi menggendong dan bisa digunakan untuk umur 4 bulan - 36bulan dengan berat 5.5 Kg – 15Kg. Leg padding, shoulder straps dan waistband pada Pao Papoose bisa disesuaikan, jadi bisa menyesuaikan bentuk tubuh bayi & penggendong. Terpenting menurut saya adalah bucklenya terlihat sangat kokoh, baik untuk keselamatan saat menggendong.





Wuti Wrap

Salah satu gendongan yang mencuri perhatian saya adalah Wuti Wrap. Produk terbaru dari WMM yang akan diluncurkan saat Imbex tanggal 1 - 3 Desember nanti ini, berjenis wrap yang cara pakainya dengan dililit. Bahannya sangat lentur, kokoh tapi tetap lembut. Apabila kita perhatikan, terdapat pori-pori untuk sirkulasi udara. Jadi walaupun jenisnya wrap, Wuti Wrap ini tidak akan membuat gerah. Wuti Wrap juga disebut sebagai fits all size jadi parents tidak perlu pusing untuk memilih ukuran. bisa digunakan sejak 0-24 bulan dengan berat 3,6-15,9kg. Wuti Wrap sendiri mendukung ergonomically sitting possition dan anti hip-dysplasia jadi sangat aman ya untuk anak kita.



Terdapat pula instruksi pemakaian dan pencucian di kainnya, jarang lho di temui di gendongan kebanyakan. Pakainya tidak susah kok, bahkan saat acara tersebut ada seorang ibu yang mampu memakai Wuti Wrap hingga memasukkan bayi kedalamnya hanya membutuhkan waktu satu menit saja. Keren kan?


Nah, mulai sekarang kita jauhkan mitos-mitos negatif tentang menggendong karena manfaatnya sangat banyak, sayang jika kita melewatkan masa-masa singkat ini begitu saja. Apalagi sekarang sudah tersedia jenis gendongan yang memudahkan aktivitas kita seperti WMM ini. segera kunjungi Instagram WMM Indonesia @we_made_me_indonesia untuk melihat varian lainnya. sekian ulasan dari Saya. Semoga bisa membantu orang tua memilih gendongan.


Sabtu, 16 September 2017

Menyusuilah dengan Keras Kepala



Sifat paling menonjol dalam diri saya adalah keras kepala alias ngeyel, dan saya bersyukur memilikinya.
Gambar ini diambil waktu Rumi terindikasi jaundice dan harus difototerapi.

Sebelumnya saya sudah sedikit belajar tentang penanganan jaundice: selain difototerapi dengan blue light, bayi juga bisa banyak disusui. Saat itu Rumi baru berusia empat hari dan banyak pihak yang meragukan kuantitas ASI saya, termasuk bidan di ruang Perina. Saya tidak gentar karena saya percaya ASI saya cukup, berkualitas, dan mampu menyembuhkan bayi saya.
Saat Rumi difototerapi, saya minta dua lampu sekaligus. Satu lampu dipasang saat Rumi tidur dan satu lagi saat sedang disusui. Selama 24 saya berjaga mendampingi Rumi dan Alhamdulillah, keesokan harinya bilirubin Rumi sudah turun dan tidak perlu difototerapi lagi.


Kalau saya tidak ngeyel, tentu ceritanya akan lain! Luka operasi yang belum kering pun tidak saya pikirkan lagi. Saat itu juga banyak yang menyarankan agar memberikan susu formula karena hasil pompa ASI hanya sedikit. Namun saya menyakinkan mereka kalau itu bukanlah patokan ASI saya banyak atau tidak.

Apa yang membuat saya begitu percaya diri? Ilmu.

Sebelum melahirkan, saya banyak mengikuti kelas persiapan ibu melahirkan termasuk yang diadakan oleh @the_urbanmama dengan narasumber mbak @f.b.monika2015. Saya juga membaca buku dan tentunya bergabung bersama para ibu menyusui yang sedang sama-sama berjuang, berbagi ilmu, serta pengalaman. Energi positif yang saya dapatkan setiap berbincang dengan mereka makin menambah kekuatan agar bisa memberikan yang terbaik untuk Rumi.
Hampir enam bulan berlalu, artinya Rumi hampir menyelesaikan ASIX. Menyusui adalah tugas berat yang harus kita selesaikan dan percayalah tidak ada hasil yang mengkhianati perjuangan. Insyaa Allah kita akan memanen hasilnya ketika melihat  si kecil tumbuh dan berkembang menjadi anak yg sehat, cerdas, dan berbudi baik. Aamiin

Rabu, 13 September 2017

101 TRAVELING WITH INFANT (tips dan trik melakukan perjalanan bersama bayi)


Alhamdulillah pada tanggal 29 agustus kemarin, saya dan Rumi diberi kesempatan oleh Allah untuk melakukan perjalanan ke Bengkulu selatan untuk mengunjungi keluarga kami. Ini trip pertama yang kami lakukan tanpa didampingi oleh suami saya, sedikit nekat tapi ya mau bagaimana lagi, suami saya harus melakukan tugas memonitor kegiatan pemotongan hewan qurban di Tanggamus, Lampung.

Sebenarnya saya masih ragu untuk pergi berdua saja dengan Rumi apalagi perjalanan kami lakukan pada malam hari dan memakan waktu yang cukup lama, 1 jam perjalanan udara dan 5 jam perjalanan darat memecah kawasan hutan bukit barisan. tapi Bismillah, Allah is sufficient for us and most excellent of Protector, kami yakin niatan baik akan dimudahkan oleh Allah.

selain itu, kondisi Rumi yang masih agak "anget" paska imunisasi DPT3 menambah kegundahan hati saya. tapi sekali lagi Allah memudahkan urusan kami, 4 jam sebelum berangkat demam Rumi sudah turun dan ceria kembali. yeeaaay!!

Disini saya ingin membagi kisah kami mempersiapkan segala keperluan selama dalam perjalanan agar tetap aman dan nyaman. persiapannya cukup sederhana karena saya memang tidak mau membawa banyak barang yang nantinya malah tidak terpakai jadi sedikit tapi berguna. Adapun keperluan yang tidak boleh ketinggalan saat bepergian bersama bayi adalah :

1. GENDONGAN
ini benda wajib banget dibawa pas traveling ya. gak mungkin kan kita bawa koper dan aneka tas kecil tapi masih harus gendong bayi? kita akan sangat terbantu dengan adanya gendongan yang ergonomis dan bisa hands free, disini saya memilih gendongan tipe SSC (Soft Structure Carrier) dari Nana Baby Carier. cara pakainya sangat mudah tinggal ceklak ceklek insyaa Allah baby kita nyaman dan masih bisa membawa barang lainnya. dan yang pasti anti pegal.

2. Obat-obatan Ringan
Untuk Obat-obatan bagi kami sih untuk jaga-jaga kalau misalnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan misalnya dalam perjalanan anak kita rewel, alergi sesuatu dll, kita sedia nih obat setidaknya untuk pertolongan pertama. kalau saya selalu bawa sanmol drop, Go away Cold dari Shoppasoap yang ampuh atasi gejala flu pada anak, miracle balm juga dari shoppasoap yang khasiatnya buanyaaakkkkk banget mulai dari biang keringat, digigit serangga sampai kulit kering juga bisa normal kembali lhoo.. Gak cuma Rumi, Ibunya pun suka pakek juga heheh. dan yang harus banget gak boleh ketinggalan adalah minyak telon.

3. Peralatan MP-ASI
saat melakukan perjalanan ini, usia Rumi menginjak ^ bulan lebih 4 hari itu artinya Rumi mulai makan makanan solid. di awal MP-ASI sih Rumi masih makan menu tunggal dan Alhamdulillah gak terlalu merepotkan karena semua bahan makanan saya beli saja disana seperti jagung, ubi, ikan, dan sayur mayur lainnya. yang saya bawa dari rumah hanya saringan kawat, sendok dan mangkuk makan, parutan, dan cangkir kesayangan Rumi. awalnya say berfikir untuk membawa slow cooker tapi terlalu memakan tempat jadi kami berfikir 2x untuk itu.

4. Peralatan Menyusui
selama ini Rumi direct feeding alias nyusu langsung dari gentongnya jadi tidak perlu repot bawa-bawa breastpump, sterilizer endebray.. endebray.. cukup cari pojokan yang nyaman saja. apalagi saya memakai jilbab yang bisa beralih fungsi sebagai apron menyusui, Rumi pun tipe anak yang santai banget mau nyusu di mana aja hayookk....


adapun hal lain yang harus dipersiapkan sebelum dan selama perjalanan adalah pastikan kondisi kita dan anak kita, bila dirasa kurang sehat dan butuh istirahat, menunda perjalanan akan lebih baik. sounding ke anak sebelum berangkat juga efektif lho agar si anak lebih siap menghadapi perjalanan. lalu jangan sungkan untuk meminta tukar tempat duduk kepada penumpang lain agar kita bisa duduk didekat jendela, saya merasa sangat nyaman menyusui di dekat jendela pesawat karena tidak terlalu banyak orang berlalu lalang. dan yang gak kalah penting adalah jangan panik karena satu kepanikan ibu berarti 10 kepanikan bayi, be calm, and take a breath.

itu tadi beberapa tips yang sangat berguna bagi kami, semua tergantung kondisi masing-masing dan perlu adanya penyesuaian. semoga membantu