Rabu, 19 September 2018

Ingat 3P untuk perencanaan keuangan keluarga yang ideal

Mama mungkin pernah dengar istilah "Jadi ibu harus serba bisa"?
Harus bisa jadi koki, jadi guru, jadi tukang ojek 😂

Rasanya bekal ilmu yang kita dapatkan selama sekolah masih belum cukup untuk menjadi ibu yang ideal. Salah satu keahlian yang harus dimiliki setiap ibu adalah bijak mengelola keuangan. 
Apalagi di era milenial seperti saat ini kebutuhan kita makin meningkat,  tentu tidak mudah menyiasatinya. 

Sejujurnya, saya sendiri masih sering kesulitan dalam mengelola keuangan apalagi saat sudah menikah dan punya anak, mengatur keuangan keluarga menjadi hal yang menantang setiap bulannya. Padahal keuangan keluarga yg dikelola dengan baik akan mewujudkan masa depan yang cemerlang, lho... Beruntung nya pada tanggal 30 Agustus 2018 lalu saya bisa menghadiri acara @ibuberbagibijak bersama PT. VISA Indonesia yang Rutin mengadakan program edukasi tentang perencanaan keuangan. Acara yang diadakan di RPTRA Ciganjur Berseri kali ini tidak hanya dihadiri oleh ibu-ibu blogger, namun juga para ibu dari HIMPAUDI. #IbuBerbagiBijak terus melakukan inovasi agar lebih banyak lagi wanita Indonesia yang terbuka akan literasi keuangan. Keren, bukan?


Cerita sedikit Saat menjalankan bisnis Rumah Nabati pun, saya belum mampu mengelola keungan dengan baik. Hingga akhirnya, financial advisor favorit saya, mbak Prita Ghozi memberikan beberapa jurus andalan dalam mengatur keuangan keluarga yang saya rangkum dalam 3P.

1. Periksa Kondisi Kesehatan Keuangan.
Tidak hanya tubuh, kita juga perlu tahu kondisi kesehatan keuangan kita. Sehat, kah? Sakit, kah? Atau malah kritis? Berikut adalah cara mudah menimbang dan mengukur kondisi keuangan kita. 
-Hutang maksimal 30%
-biaya hidup tidak boleh lebih dari 50%
-paham prioritas keluarga
-memiliki dana darurat minimal 3 kali pengeluaran rutin
-memiliki dana tabungan u/ rencana investasi masa depan.

2. Pahami alokasi dana yang tepat.
Mbak Prita berbagi tips jitu mengatur keuangan yang ideal agar dana yang masuk dapat dialokaskan dengan benar, antara lain:
Sedekah/infak 5%
Assurance 10%
Biaya hidup 30%
Cicilan pinjaman 30%
Investasi 15%
Gaya hidup 10%

3. Pastikan Rencana Keuangan sudah tepat.
Setelah melewati dua proses sebelumnya, tentu mama sudah memiliki bayangan tentang rencana keuangan keluarga, bukan? Dengan adanya angka yang jelas dalam mengelola keuangan ideal tentu akan memudahkan dalam perencanaan. Jika akan berbisnis pastikan rekening keluarga dan bisnis terpisah agar lebih mudah dalam pengelolaan. 

Tips memulai bisnis rumahan juga disampaikan oleh mbak Gladies Rachman. Kunci sukses Dapur Gladies adalah konsistensi dan disiplin dalam mengelola keuangan. Selain memang rasa browniesnya lezat, mbak Gladies juga rajin berbagi resep makanan sederhana di blog dan sosial medianya agar lebih banyak lagi orang yang tertarik pada produk yang ditawarkan olehnya.




Itu tadi beberapa strategi yang saya dapatkan saat workshop. Semoga lebih banyak lagi Ibu-ibu Indonesia yang paham literasi keuangan agar masa depan keluarga lebih sejahtera. aamiin...

Sabtu, 01 September 2018

Memilih Gendongan yang Tepat saat Melakukan Perjalanan


Melakukan perjalanan bersama keluarga tentu sangat menyenangkan. Apalagi mengajak si kecil yang masih menginjak usia batita mengenal tempat-tempat baru, mempelajari suasana dan kondisi yang baru ia lihat bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Tak sedikit keluarga yang rutin mengagendakan perjalanan didalam maupun diluar kota.


Kami termasuk yang sering melakukan perjalan baik darat, laut, dan udara. Bahkan sejak baby Rumi usia 1 bulan, kami sudah mengajaknya bepergian ke luar pulau Jawa via jalur darat dan laut.
Ribet gak sih? Ribet atau tidak, tentu relatif, yah. Tergantung bagaimana kita menyusun segala macam barang bawaan agar tepat guna dan menikmati setiap perjalanan bagaimanapun kondisinya.

Salah satu benda wajib yang saya sangat rasakan manfaatnya adalah gendongan. Kebetulan baby Rumi adalah tipe bayi yang sangat suka digendong. Selain lebih praktis, aktifitas menggendong membuat Rumi menjadi lebih nyaman apalagi memasuki tempat baru dan asing baginya. Gendongan yang saya pilih disini tentu yang tergolong ergonomis dan mendukung posisi optimal bayi jadi selain baby selalu nyaman, saya tidak mudah pegal, dan tangan saya bebas membawa banyak barang. Beberapa gendongan yang saya pilih sesuai usia perkembangan Rumi antara lain :

1. Stretchy wrap
Stretchy wrap merupakan gendongan yang terbuat dari kain panjang yang melar namun kokoh. Cara pakainya dililit ditubuh ibu dan bayi kemudian diikat. Gendongan ini optimal untuk bayi dibawah 5 bulan selain lebih mendekap, bahannya yg lembut akan membuat bayi selalu nyaman di perjalanan. Namun kekurangan dari gendongan ini jika akan menyusui tetap harus mengeluarkan bayi dari gendongan, bagi yang belum mahir mungkin akan terlihat sulit, perlu latihan lagi ya.



2. Ringsling
Ringsling atau gendongan ring adalah salah satu yang sejak Rumi lahir hingga saat ini usia 17bulan masih sering saya pakai. Karena sangat praktis, mudah untuk di atur, bisa digunakan sebagai selimut maupun nursing cover dan tidak memakan tempat jika disimpan. Cukup multifungsi, yah. cocok untuk dibawa ke daerah pantai atau yg beriklim panas. Namun karena tumpuan beban hanya di satu pundak, penggunaan ringsling akan membuat bahu kita pegal. 



3. Woven wrap
Bagi sebagian Ibu yang sudah merasakan nyaman menggunakan woven wrap, tentu akan merekomendasikan jenis gendongan ini. Karena terbuat dari kain tenun yang kokoh dan mampu menopang bayi sejak baru lahir hingga balita. Namun saat melakukan perjalanan lebih baik membawa woven wrap dengan ukuran yang lebih pendek supaya praktis dan bayi kita tetap merasa nyaman.





4. Soft structure carrier (SSC)
Seperti namanya, SSC merupakan tipe gendongan yang memiliki struktur namun tetap ergonomis. Bentuknya seperti ransel dengan bantuan strap dan buckle sebagai pengaturnya. Jenis gendongan ini paling banyak dipakai ketika melakukan perjalanan karena pemakaian yang sangat praktis, hampir tidak perlu ikat mengikat. Bahannya yang ringan disertai Hoodie yang membuat anak terlindung dari sinar matahari. Penyimpanannya pun mudah dan tidak memerlukan banyak tempat. 



Itu tadi beberapa jenis gendongan yang bisa saya rekomendasikan untuk dibawa saat melakukan perjalanan. Tips lain dari saya, bawalah gendongan universal yang bisa dipakai tidak hanya oleh ibu namun juga anggota keluarga yang lain agar bisa bergantian menggendong. Sesuaikan juga dengan lokasi yang akan dituju, dan selalu pakaikan baju yang nyaman dengan kondisi dan cuaca tempat tujuan. Karena gendongan ini akan menutupi seluruh tubuh bayi maka sebaiknya menggunakan pakaian yg tipis namun menyerap keringat. Hindari gendong hadap depan (front facing out) yang terlalu lama saat berada ditempat baru, karena terkadang bayi merasa asing dan butuh tempat untuk berlindung yakni dekapan ibu. Sekian tips dari saya, semoga membantu.