Selasa, 06 November 2018

Membentang Kebaikan Lewat Tulisan

Bagi saya, menulis adalah bagian dari keseharian. Dalam suasana apapun saya berusaha untuk mengabadikan momen lewat tulisan. Selain itu, menulis adalah cara saya untuk me-recall ilmu yang di dapatkan kemudian menyimpannya kembali menggunakan Bahasa saya sendiri. Hasilnya akan lebih melekat dan mudah untuk diingat.
Pada Era media social seperti sekarang, Saya memilih media blog untuk menyimpan dan menyebarluaskan isi pikiran. Selain lebih mudah, blog relative lebih terjangkau untuk Ibu rumah tangga sekaligus working at home mom yang waktu luangnya sangat terbatas.

Menulis untuk Kebermanfaatan

Salah satu aktivis kesehatan yang terus menyuarakan kebaikan, Grace Melia juga menjadikan blog sebagai media dalam mengkampanyekan pentingnya Imunisasi Rubella. Grace Melia adalah seorang Ibu dua anak yang salah satunya mengidap rubella congenital syndrome atau penyakit rubella bawaan. Grace menuturkan bahwa saat hamil anak pertamanya, dia tertular virus rubella yang berdampak buruk pada janinnya. Ubi lahir dengan cacat bawaan seperti Tuli, kebocoran jantung dan cerebral palcy. Maka dari itu Grace gencar untuk menyuarakan pentingnya Imunisasi Rubella karena tidak hanya melindungi diri sendiri namun juga orang lain.  Ketekunannya tersebut membuatnya mendapatkan banyak sekali penghargaan, salah satunya dari Kementrian Kesehatan.

Sumber: www.gracemelia.com

Selain kisahnya yang menarik untuk dijadikan pelajaran bagi semua kalangan, Bahasa yang disampaikan grace melia sangat mudah dipahami, tampilan blognya juga enak dipandang menjadi nilai tambah. Membaca blog Diary mami Ubii membuat saya merasa sedang diceritakan langsung oleh beliau.
Betapa beruntungnya saya pada tanggal 25 oktober 2018 lalu diundang oleh Dompet Dhuafa untuk mengikuti Workshop level up 1 yang diadakan di Kampus Umar Usman, Warung Jati. Kenapa saya merasa beruntung? Karena saya masih sangat perlu untuk mengimprovisasi gaya menulis saya, menemukan kesalahan kemudian memperbaikinya tentu dengan bimbingan dari orang yang berkompeten di dunia jurnalistik. Workshop yang bertajuk “ How to Make Creative Writing and Smartphone Photography”menghadirkan Mas Soni Triantoro seorang editor in chief dari portal berita HIPWEE. Beberapa tahun terakhir saya familiar dengan tulisan-tulisan Hipwee. Hampir setiap hari diberanda facebook maupun timeline saya menemukan artikel-artikel hipwee yang dibagikan oleh teman-teman saya. Tidak hanya bagus, dari judul yang di sematkan saja tulisan hipwee banyak membuat pembaca jadi baper. Sebenarnya apa sih rahasianya?

Tips Menulis Ala Hipwee

1. Judul adalah kuncian. Maka buatlah judul semenarik mungkin tapi tetap sesuai bahasan dengan maksimal 100 karakter.
2. Cakap menemukan ide artikel yang memiliki potensi menjadi viral seperti isu yang sedang hangat diperbincangkan oleh warganet. Sebisa mungkin, buat artikel yang bermanfaat, inspiratif dan mewakili perasaan pembaca.
3. Selipkan gambar gambar yang relevan dengan isi artikel. Memilih gambar juga bisa membutuhkan waktu ekstra karena gambar yang dipakai idealnya berukuran 750px400px dan landscape. Upayakan untuk mengambil gambar dari sumber yang memang menyediakan unduhan gambar secara gratis. Selalu cantumkan sumber dan caption disetiap gambar yang kita sisipkan.
4. Hindari pemilihan gambar yang memiliki tone Hitam Putih, mengandung nilai promosi komersial, juga gambar-gambar yang menampilakn aktivitas ciuman atau yang dikategorikan sebagai gambar porno.


Gambar yang baik akan sangat membantu kita dalam menjelaskan isi tulisan. Mas Taufan Yusuf selaku Head of Newsroom Dompet Dhuafa juga membagikan kiat-kiat agar penulis dapat menangkap gambar yang baik hanya dengan menggunakan Smartphone. Mas Taufan juga mengajak para peserta mencoba langsung memotret lingkungan sekitar kemudian memberi arahan agar foto yang diambil tidak hanya menarik tapi juga memiliki makna.

Workshop yang berjalan kurang lebih 6 jam tersebut mengajak seluruh peserta untuk mengasah lagi kepekaan terhadap lingkungan lewat tulisan. salah satu pesan tersirat yang dapat saya ambil adalah 
jangan pernah berhenti menulis, karena kita tidak akan tahu tulisan apa yang akan membawa kita menuju kebaikan.

semoga ini menjadi motivasi kita semua untuk terus berbagi ilmu dan menebar kebaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar